I.
PENDAHULUAN
Al-Qur’an
adalah salah satu pedoman hidup, yang memperintahkan kepada manusia untuk
memahami tujuan hidupnya, dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Tujuan
hidup manusia sendiri adalah beribadah kepada Allah SWT semata, untuk mencapai surga
di kehidupan akhirat yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.
Kehidupan
pada dasarnya ada dua, yaitu kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Dimana
kehidupan di dunia ini pada umumnya hanyalah main – main dan senda – gurau. Kehidupan
dunia inilah yang mampu mengalihkan perhatian manusia dari kehidupan akhirat.
Padahal kehidupan dunia itu tidak akan kekal. Sedangkan kehidupan yang hakiki
adalah kehidupan akhirat yang abadi.
Seperti
yang telah kita ketahui, bahwa iman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang
kelima dalam Islam. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia. Pada
saat itu baik buruknya perilaku seseorang akan dihakimi bergantung seberapa
besar kadar keimanan seseorang dalam hatinya. Orang yang benar – benar beriman
kepada Hari Akhir pasti akan senantiasa menjaga segala perilakunya dan berusaha
menjauhi hal – hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya, apabila seseorang itu
tidak beriman kepada Hari Akhir maka orang tersebut tidak akan menjaga
perilakunya.
Bahwasanya
Hari Akhir atau Hari Kiamat itu terdapat tanda – tandanya kapan hal itu
terjadi. Dan setelah Hari Akhir terjadi, maka kita akan masuk dalam kehidupan
akhirat. Dalam kehidupan akhirat kita pasti akan memasuki dimensi – dimensi
kehidupan di akhirat. Dalam makalah ini, akan dipaparkan lebih jauh lagi
mengenai Hari Akhir itu dan kehidupan setelahnya.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A. Bagaimana
Hakikat Kehidupan Akhirat ?
B. Bagaimana
Dimensi – Dimensi Kehidupan di Akhirat ?
C. Apa
Saja Tanda – Tanda Hari Akhir ?
D. Apa
Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir ?
III.
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kehidupan Akhirat
Kehidupan dalam persepsi Islam bukanlah
rentang waktu yang pendek, yang digambarkan dengan usia seseorang ataupun usia
sebagian umat manusia, namun bukan rentang waktu yang nyata, yang digambarkan
dengan usia umat manusia secara keseluruhan.
Masa dalam kehidupan dunia berbanding
jauh dengan kehidupan akhirat. Ia bagaikan hanya satu jam ditengah hari. Ruang
kehidupan akhirat pun lebih luas daripada kehidupan dunia. Luas surga dalam
kehidupan akhirat sebanding dengan langit dan bumi dalam kehidupan manusia.
Sedangkan luas neraka dalam kehidupan akhirat mampu menampung seluruh orang
kafir dalam setiap masa.
Allah telah memaparkan deskripsi tentang
kehidupan akhirat dalam Al-Qur’an dengan beragam karakteristik yang dimilikinya
hingga tampak jelas hakikatnya bagi siapapun yang ingin mengkajinya. Dengan
mengulas lebih dalam, maka ia akan mampu
memprioritaskan kehidupan akhiratnya dari kehidupan duniawi yang semu.[1]
Karakteristik kehidupan akhirat
diantaranya adalah :
1. Kehidupan
yang sebenarnya, karena tidak akan ada
kematian didalamnya. Kehidupan akhirat juga merupakan kehidupan yang sempurna
karena terdapat kedinamisan hidup didalamnya.
2. Negeri
yang kekal. Karena tujuan akhirat, surga atau neraka adalah tempat yang kekal.[2]
3. Tempat
pembalasan. Pembalasan yang hakiki, pembalasan yang akan disampaikan langsung
oleh Penguasa ( Allah ). Di akhirat kelak, balasan yang terima seseorang tidak
akan ditambah ataupun dikurangi, baik itu adalah balasan dari perbuatan baik
ataupun perbuatan yang buruk. Tidak seorang pun yang akan menanggung beban dosa
orang lain. Setiap orang akan menanggung beban dosa masing-masing, sesuai
dengan apa yang telah dilakukan didunia.
4. Kehidupan
akhirat adalah kehidupan yang paling baik bagi orang-orang bertakwa. [3]
Identifikasi kapan terjadinya kiamat
menurut Al-Qur’an sama sekali tidak disebutkan dan hanya mengatakan bahwa itu
merupakan pengetahuan disisi Allah SWT. Bahkan Nabi Muhammad maupun malaikat Jibril pun tidak tahu.[4]
QS.
AL-AHZAB : 63
y7è=t«ó¡o„
â¨$¨Z9$#
Ç`tã
Ïptã$¡¡9$#
(
ö@è%
$yJ¯RÎ)
$ygßJù=Ïæ
y‰ZÏã
«!$#
4
$tBur
y7ƒÍ‘ô‰ãƒ
¨@yès9
sptã$¡¡9$#
ãbqä3s?
$·6ƒÌs%
ÇÏÌÈ
Artinya
: ( 63 ) Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah,
“Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.” Dan
tahukah kamu ( hai Muhammad ) boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat
waktunya. [5]
7è=t«ó¡o„
â¨$¨Z9$#
Ç`tã
Ïptã$¡¡9$#
Orang-orang sering menyampaikan
pertanyaan ini. Yaitu, kapankah terjadinya hari kiamat. Orang musyrik bertanya
tentang hal itu dengan sikap menginginkan hari itu segera terjadi , dengan cara
mengejek dan memperolok-olokkan. Sedang orang-orang munafik menanyakan hal itu
dengan sikap keras kepala yang sebenarnya seperti jawaban apakah yang bakal
disampaikan oleh rasul. Sedang orang Yahudi bertanya dengan sikap menguji dan
mencoba, supaya mereka tahu apakah nabi akan menjawab seperti jawaban yang ada
dalam Taurat. Yaitu, mengembalikan urusan hari kiamat itu kepada Allah atau
memberi jawaban lain.
Maka Allah mengajarkan kepada nabi,
jawaban tentang hal ini dengan mengembalikan hal itu kepada-Nya, seraya
firman-Nya :
ö@è%
$yJ¯RÎ)
$ygßJù=Ïæ
y‰ZÏã
«!$#
Katakanlah, “ Sesungguhnya
pengetahuan hari kiamat itu hanya di sisi Allah, yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu,
dan tidak memberitahukan tentang kiamat kepada seorang malaikat yang didekatkan
sekalipun, dan tidak pula kepada seorang nabi yang diutus.”
Kemudian Allah menegaskan tidak
seorang pun selain Allah yang mengetahui tentang kiamat, dengan firman-Nya :
$tBur
y7ƒÍ‘ô‰ãƒ
Dan
apakah yang memberitahukan kepadamu tentang saat terjadinya kiamat.
Maksudnya
tidak ada seorang pun yang mengajari kamu tentang waktu terjadinya kiamat buat
selama-lamanya. Sesudah itu Allah memberitahukan tentang telah dekatnya terjadinya
kiamat, dengan firman-Nya :
¨@yès9
sptã$¡¡9$#
ãbqä3s?
$·6ƒÌs%
Boleh
jadi kiamat itu ada benar-benar terjadi sebentar lagi.[6]
Munasabah
QS. Al-Ahzab : 63
ÏMt/uŽtIø%$#
èptã$¡¡9$#
¨,t±S$#ur
ãyJs)ø9$#
ÇÊÈ
telah
dekat ( datangnya ) saat itu dan telah terbelah bulan. (
Al – Qamar [ 54 ] : 1 )
Dan
firman-Nya :
z>uŽtIø%$#
Ĩ$¨Y=Ï9
öNßgç/$|¡Ïm
öNèdur
’Îû
7's#øÿxî
tbqàÊÌ÷è•B
ÇÊÈ
telah
dekat kepada manusia perhitungan mereka sedang mereka lalai lagi berpaling. (
al – Anbiya’ [ 21 ] : 1 )
#’tAr&
ãøBr&
«!$#
Ÿxsù
çnqè=Éf÷ètGó¡n@
ÇÊÈ .....
telah
pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (
datang ) nya. ( An-Nahl [ 16 ] : 1 )
Hal
ini merupakan ancaman terhadap orang-orang yang menginginkan kedatangan hari
kiamat, serta orang-orang yang memperolok-olokkannya. Juga kecaman terhadap
orang-orang yang keras kepala dan orang-orang yang menguji nabi.[7]
B. Dimensi – Dimensi Kehidupan di Akhirat
1. Yaumul Ba’ats ( Hari Kebangkitan )
Allah berulang-ulang menegaskan adanya
Hari Kebangkitan dalam Al-Qur’an dengan dalih menghidupkan kembali bumi setelah
fase kebinasaannya, seperti firman Allah dalam surat Yasiin ayat 78 – 79 :
z>uŽŸÑur
$oYs9
WxsWtB
zÓŤtRur
¼çms)ù=yz
(
tA$s%
`tB
ÄÓ÷Õãƒ
zN»sàÏèø9$#
}‘Édur
ÒOŠÏBu‘
ÇÐÑÈ ö@è%
$pkŽÍ‹ósãƒ
ü“Ï%©!$#
!$ydr't±Sr&
tA¨rr&
;o§tB
(
uqèdur
Èe@ä3Î/
@,ù=yz
íOŠÎ=tæ
ÇÐÒÈ
Artinya : “ dan ia membuat bagi Kami
satu perumpamaan, sedang ia melupakan kejadiannya. Ia berkata : “ Siapakah yang
dapat menghidupkan tulang belulang padahal ia telah hancur luluh ?” Katakanlah
: “ Ia akan dihidupkan oleh Yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha
Mengetahui segala ciptaan.”
Ayat
diatas memberi salah satu contoh dari sikap menantang serta ucapan dan bantahan
pendurhaka ( musyrikin ). Yakni ia menolak mempercayai adanya hari Kebangkitan
dan menganggap tak masuk akal bila
kekuasaan Allah mampu untuk
menghidupkan yang mati.[8]
Asbabunuzul
Imam
al – Hakim meriwayatkan riwayat yang nilainya shahih dari Ibnu Abbas yang
berkata, “ Suatu ketika, al- ‘Ash bin Wa’il datang kepada Rasulluah, sementara
ditangannya tergenggam sepotong tulang yang sudah berumur lama. Ia lalu meremas
tulang itu dihadapan Nabi hingga hancur lebur kemudian berkata ( dengan sinis
), “ Wahai Muhammad, mungkinkah tulang yang sudah hancur lebur ini akan
dibangkitkan kembali?! Rasulullah lalu menjawab, “ Ya. Allah akan
menghidupkan tulang ini kembali, mematikanmu kemudian menghidupkanmu kembali.
Selanjutnya memasukkanmu ke dalam neraka jahannam.” Tidak lama kemudian
turunlah ayat ini hingga akhir surah ( ayat 83 )”
Ibnu
Abi Hatim meriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Urwah ibnuz-Zubair, Suddi, dan
lainnya riwayat yang mirip dengan riwayat diatas. Akan tetapi, semua mereka
menyatakan bahwa orang yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Ubai bin
Khalaf.[9]
Tafsir
Kata
ramim terambil dari kata ramama yakni lapuk / hancur. Ayat diatas
bermaksud untuk menjelaskan bahwa mewujudkan kembali sesuatu setelah
kepunahannya adalah bisa saja terjadi. Siapa yang kuasa mewujudkan sesuatu
untuk pertama kali, pastilah kuasa pula mengulangi wujudnya untuk kedua
kalinya, bahkan menghimpun sesuatu yang telah terpisah – pisah lebih mudah
daripada mewujudkannya pertama kali, karena yang kedua pernah ada bahannya.
Walaupun bagi Allah tidak ada istilah “ lebih mudah “ atau “ lebih sulit “.[10]
Berdasarkan
ayat diatas, Allah menjelaskan bahwa Dia mampu menghidupkan kembali jasad –
jasad yang di hari kiamat setelah melebur dengan tanah, dan menciptakankan
ulang dalam rupa yang sama seperti sebelumnya. Ada hadist yang menceritakan
bahwa seorang hamba dibangkitkan dalam kondisi tatkala mati, dan sesuai
niatnya, ini digambarkan dalam riwayat Imam Muslim dari Jabir r.a berkata, aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda :
يُبْعَثُ
كُلُّ عَبْدٍ عَلَي مَا مَا تَ عَلَيْهِ
“
Setiap hamba dibangkitkan kembali dalam keadaan sama persis ketika ia mati. “
( HR. Muslim )[11]
2. Yaumul Mahsyar ( Hari Pengumpulan )
Yaumul Mahsyar atau Hari Pengumpulan ini
terjadi pasca Hari Kebangkitan ( Yaumul Ba’ats ), ini adalah proses dimana
manusia, jin, dan ciptaan-Nya yang telah diutus Allah digiring ke suatu tempat
hisab ( Penghitungan Amal ) ruang dimana semua manusia berkumpul didalamnya.
Pada saat itu, semua manusia akan dihitung amal perbuatannya dan akhirnya akan
ditentukan tempat kembali baginya.[12]
3. Yaumul Hisab ( Hari Penghitungan Amal )
Hisab
adalah fenomena bahwa semua hamba akan berhenti menghadap Allah, lantas mereka
menyebutkan semua amalan mereka. Pada saat itu, perkataan mereka akan hadir
untuk bersaksi atas apa yang mereka lakukan selama di dunia. Apakah berupa
keimanan atau justru kekafiran, ketaatan atau kemaksiatan, kemudian apakah
layak mendapat pahala atau siksa.[13]
ALI
IMRAN : 25
y#ø‹s3sù
#sŒÎ)
óOßg»oY÷èyJy_
5QöquŠÏ9
žw
|=÷ƒu‘
Ïm‹Ïù
ôMu‹Ïjùãrur
‘@à2
<§øÿtR
$¨B
ôMt6|¡Ÿ2
öNèdur
Ÿw
šcqßJn=ôàãƒ
ÇËÎÈ
Artinya : Maka, bagaimanakah nantinya
apabila mereka telah Kami kumpulkan pada hari yang tidak ada keraguan dan
disempurnakanlah ( pembalasan )bagi tiap-tiap diri ( sesuai dengan ) apa yang
diusahakannya, sedangkan mereka sedikitpun tidak aniaya.[14]
TAFSIR
y#ø‹s3sù
#sŒÎ)
óOßg»oY÷èyJy_
5QöquŠÏ9
žw
|=÷ƒu‘
Ïm‹Ïù
Maka, bagaimana nantinya apabila mereka
telah Kami kumpulkan pada hari yang tidak ada keraguan.
Bagaimana
mereka akan bersikap pada hari hisab, ketika Kami kumpulkan semua umat manusia
untuk menerima pembalasan atas amal perbuatannya selama di dunia. Hari hisab
pasti datang dan tidak ada keraguan sedikit pun.
Ayat
ini memberi pengertian bahwa huru-hara yang akan dihadapi pada hari pembalasan
sangatlah besar, dan tidak ada seorang pun yang bisa melepaskan dir dari proses
penghitungan amal.
ôMu‹Ïjùãrur
‘@à2
<§øÿtR
$¨B
ôMt6|¡Ÿ2
Dan disempurnakanlah ( pembalasan ) bagi
tiap-tiap diri ( sesuai dengan ) apa yang diusahakannya.
Pada hari hisab ( penghitungan ) itu
masing-masing manusia akan memandang dengan jelas hasil usaha atau amal
perbuatannya yang dilakukan selama di dunia, baik yang baik ataupun yang buruk.
Semua amal mereka akan diperlihatkan, dan kemudian diberi pembalasan. Amal
perbuatan mereka sendiri yang kelak akan menjadi sumber terwujudnya kebahagiaan
atau sumber penderitaan. Pada hari itu tidak ada keistimewaan sedikit pun bagi
suatu bangsa, walaupun mereka menamakan diri bangsa Allah (sya’bullah) ataupun
menamakan diri sebagai anak Allah.[15]
öNèdur
Ÿw
šcqßJn=ôàãƒ
sedangkan
mereka sedikit pun tidak aniaya.
Pada hisab itu terwujudlah keadilan yang sesungguhnya
(sempurna), sedikit pun hak seseorang
tidak dikurangi, demikian pula azab, sama sekali tidak akan ditambah,
melebihi amal buruknya. Yang menjadi patokan atau acuan hari itu adalah amal manusia.
Jika banyak amal buruknya dan amal buruk itu mendominasi perilakunya, menguasai
segala perasaannya, maka kekallah dia di dalam neraka. Sebab, amalan buruk
tidak memberi kesempatan bagi iman untuk mempengaruhi dir seseorang menyiapkan
bekal menuju surga. Tetapi jika tidak sampai kepada batas yang berlebihan, yang
berarti lebih banyak amal baiknya atau seimbang antara amal baik dan buruk,
maka masing-masing akan menerima pembalasan sesuai dengan kadar atau bobot
amalannya.pembalasan yang diberikan kepada umat manusia pada hari hisab kelak,
bahwa pembalasan sesuai dengan amal perbuatannya, bukan berdasarkan keturunan. [16]
4. Yaumul Mizan ( Hari Penimbangan )
Setelah
selesai peristiwa hisab atau penghitungan amal, maka dilanjutkan dengan
penimbangan amal. Mengingat tujuan penimbangan amal adalah untuk memberikan
balasan, maka wajar kalau sebelumnya perlu dilakukan terlebih dahulu
perhitungannya. Yaumul mizan bertujuan untuk memperjelas dalam rangka untuk
memberikan balasan yang sesuai dengan amal.
Allah berfirman
:
ßìŸÒtRur
tûïΗºuqyJø9$#
xÝó¡É)ø9$#
ÏQöqu‹Ï9
ÏpyJ»uŠÉ)ø9$#
Ÿxsù
ãNn=ôàè?
Ó§øÿtR
$\«ø‹x©
(
bÎ)ur
šc%Ÿ2
tA$s)÷WÏB
7p¬6ym
ô`ÏiB
@AyŠöyz
$oY÷s?r&
$pkÍ5
3
4’s"x.ur
$oYÎ/
šúüÎ7Å¡»ym
ÇÍÐÈ
Artinya
: “ Kami akan memasang timbangan yang
tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun.
dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan
(pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan” ( QS.
Al-Anbiyaa : 47 ) [17]
5. Yaumul Kitab ( Hari Penerimaan Buku Catatan Dosa dan
Pahala )[18]
Semua
manusia akan menerima catatan amal perbuatannya. Mereka akan menerima buku
catatan amalnya dari sisi kanan jika mereka adalah orang mukmin yang saleh atau
dari kiri jika mereka adalah orang yang thalih.
6. Yaumash-Shiraath ( Hari Meniti Titian Shiraathal
Mustaqim )
Dibentangkanlah
jembatan ( titian ) “Shiraathal Mustaqim” antara Neraka dan Surga.
Permulaan titian itu diatas Neraka terlebih dulu, dan sesudahnya diatas Surga.
Keadaan jembatan itu halusnya seperti rambut dibelah tujuh, dan lebih tajam
dari pada mata pedang yang akan dibawa ke medan laga. Hanya orang – orang yang
diridhai Allah SWT, yang dapat melalui titian itu dengan selamat.
Maka,
orang-orang yang berat timbangan amal baiknya, waktu meniti jembatan “Shiraathal
Mustaqim”akan selamat masuk surga. Dan orang-orang yang banyak dosa
daripasa pahalanya, sewaktu meniti jembatan “Shiraathal Mustaqim” akan
tergelincir masuk Neraka. Sedangkan orang-orang yang dosa dan pahalanya
seimbang berat timbangannya, akan tergelincir antara Neraka dan Surga.[19]
7. Yaumul Jaza ( Hari Pembalasan )
Yaumul
Jaza atau Hari Pembalasan adalah hari dimana manusia mendapatkan pembalasan
atas apa yang telah diperbuat di dunia. Allah SWT akan membalas amal perbuatan
manusia dengan surga atau neraka.Hidup di surga adalah abadi. Setiap orang yang
masuk surga akan selama-lamanya didalan surga itu. Akan tetapi didalam neraka
ada yang abadi selama-lamanya, dan ada pula yang sementara saja.
Keadaan
surga dibayangkan dalam Al-Qur’an tempat orang-orang yang senang kepada Allah
dan Allah pula senang kepada mereka. Surga dilengkapi dengan beberapa ribu
kenikmatan dan kebahagiaan yang belum ada taranya didunia ini. Bagi laki-laki
mukmin didalam surga akan dihibur oleh bidadari-bidadari, sedangkan bagi
perempuan-perempuan mukmin akan dihibur oleh anak-anak muda yang sebaya dengan
pengertian bidadari-bidadari tersebut, walaupun tidak dikatakan
bidadara-bidadara didalam Al-Qur’an.[20]
C. Tanda – Tanda Hari Akhir
Tanda-tanda kiamat itu merupakan isyarat bahwa dunia
akan segera berakhir. Diantara tanda-tanda kiamat adalah :
1.
Keluarnya kabut
tebal, langit akan mengeluarkan asap tebal yang
memenuhi dunia dari barat sampai timur
selama empat puluh hari siang dan malam. Ketika itu orang-orang mukmin akan
terkena penyakit, sedangkan orang-orang kafir akan mengeluarkan kabut itu dari
hidung dan telinganya. Allah berfirman :
ó=É)s?ö‘$$sù
tPöqtƒ
’ÎAù's?
âä!$yJ¡¡9$#
5b%s{߉Î/
&ûüÎ7•B
ÇÊÉÈ Óy´øótƒ
}¨$¨Z9$#
(
#x‹»yd
ë>#x‹tã
ÒOŠÏ9r&
ÇÊÊÈ
Artinya
: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi
manusia. Inilah azab yang pedih. (Qs. Ad-Dukhaan: 10-11)[21]
2.
Munculnya
Dajjal. Dajjal adalah pendusta, ia akan muncul dan mengaku
berlandaskan atas keimanan dan kebaikan setelah itu mengaku sebagai Nabi dan
akhirnya mengaku sebagai Tuhan. Dajjal mempunyai ciri-ciri bertubuh besar,
berkulit merah, berambut keriting dan matanya juling, seakan-akan matanya
sebiji buah anggur.
Tertulis didahinya tulisan "Kafir (Kaf-Fa-Ra)".
Dajjal akan keluar dari negeri Khurasan, Abu Bakar ra. menceritakan :
Rasullullah SAW telah bersabda : ” dajjal itu akan keluar dari bumi belahan
timur yang dijuluki dengan Khurasan yang diikuti oleh beberapa kaum,
seakan-akan wajah mereka seperti benda tebal yang terpukul-pukul.” ( HR.
Turmudzi, Kitab Al-Ahwadzi, Juz VI, hal. 495 )[22]
3.
Turunnya Isa bin
Maryam as. Sudah menjadi kesepakatan seluruh ulama
bahwa Isa bin Maryam as. akan turun kemuka bumi ini pada akhir zaman dan
membunuh dajjal. Adapun ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan hal ini
diantaranya adalah :
¼çm¯RÎ)ur
ÖNù=Ïès9
Ïptã$¡¡=Ïj9
Ÿxsù
žcçŽtIôJs?
$pkÍ5
ÈbqãèÎ7¨?$#ur
4
#x‹»yd
ÔÞºuŽÅÀ
×LìÉ)tGó¡•B
ÇÏÊÈ
Artinya : Dan Sesungguhnya Isa itu
benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. karena itu janganlah
kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.(
QS.Az-Zukhruf : 61 )[23]
4. Ya’juj dan Ma’juj. Ya’juj dan
ma’juj adalah dua umat yang hidup dibelakang tembok yang dibangun oleh
Dzulkarnain, pada zaman yang telah lampau. Jika hari kiamat telah dekat, mereka
akan keluar kepada manusia. Ya’juj dan Ma’juj ini mempunyai kekuatan yang tidak
terarah, mempunyai jumlah yang tidak dibatasi, penindasannya sangat kejam dan
mereka sangat berbahaya sekali. Tidak ada manusia yang mampu mengarahkannya.
Allah akan mengirikam kepada umat tersebut azab dan penyakit, sehingga mereka
akan berguguran dari muka bumi ini, setelah itu Allah akan membersihkan bumi
ini dari kebusukan mereka. Adapun ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan Ya’juj
dan Ma’juj diantaranya adalah :
(#qä9$s%
#x‹»tƒ
Èû÷ütRös)ø9$#
¨bÎ)
ylqã_ù'tƒ
ylqã_ù'tBur
tbr߉šøÿãB
’Îû
ÇÚö‘F{$#
ö@ygsù
ã@yèøgwU
y7s9
%¹`öyz
#’n?tã
br&
Ÿ@yèøgrB
$oYuZ÷t/
öNßgoY÷t/ur
#t‰y™
ÇÒÍÈ
Artinya
:Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, Maka dapatkah Kami memberikan
sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara Kami dan
mereka?" ( Al-Kahfi : 94 )
#_¨Lym
#sŒÎ)
ôMysÏGèù
ßlqã_ù'tƒ
ßlqã_ù'tBur
Nèdur
`ÏiB
Èe@à2
5>y‰tn
šcqè=Å¡Ytƒ
ÇÒÏÈ z>uŽtIø%$#ur
߉ôãuqø9$#
‘,ysø9$#
#sŒÎ*sù
š†Ïf
îp|ÁÏ‚»x©
ã»|Áö/r&
tûïÏ%©!$#
(#rãxÿx.
$uZn=÷ƒuq»tƒ
ô‰s%
$¨Zà2
’Îû
7's#øÿxî
ô`ÏiB
#x‹»yd
ö@t/
$¨Zà2
šúüÏJÎ=»sß
ÇÒÐÈ
Artinya
: Hingga
apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat
dari seluruh tempat yang tinggi.Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar
(hari berbangkit), Maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir.
(mereka berkata): "Aduhai, celakalah Kami, Sesungguhnya Kami adalah dalam
kelalaian tentang ini, bahkan Kami adalah orang-orang yang zalim"(
Al-Anbiyaa’ ; 96-97 ).[24]
5. Munculnya Imam Al-Mahdi. Dikalangan
umat Islam nama Imam Mahdi sudah tidak asing lagi. Mereka berpendapat bahwa
pada akhir zaman akan muncul seorang Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW, yang
memperteguh agama dan menyerukan keadilan.[25]
Nabi Muhammad bersabda : “ Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar,
berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan
kemakmuran, sebagaimana bumi ini sebelum itu dipenuhi oleh kezaliman dan
kesemena-menaan.” ( HR. Abu Daud, al-hakim, dihasankan oleh al-Albani )[26]
Abdullah bin mas’ud ra. mengatakan, Rasulullah SAW penah bersabda : “kalau
seandainya umur dunia ini tinggal satu hari, niscaya Allah akan memanjangkannya
sampai umatku atau dari keluargaku. Namanya tidak berjauhan dengan namaku dan
nama bapaknya berdekatan dengan nama bapakku, yang menyebarkan dan memenuhi
bumi dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi dengan kesesatan dan
penganiayaan.” ( HR. Abu Daud, Aunul
Ma’bud juz 11 hlm.372)
6.
Terbitnya matahari
dari barat dan terbenam dari arah timur. Hal ini karena perubahan besar dalam susunan
alam semesta.[27]
7.
Tiga gerhana
yang muncul di barat, timur dan di negeri Arab. Rasulullah
bersabda: “tidaklah sekali-kali hal itu akan terjadi sehingga sepuluh tanda
muncul sebelumnya, yaitu : terbitnya matahari dari arah barat, keluarnya
binatang melata, Ya’juj dan Ma’juj, dan Dajjal. Turunnya Isa bin Maryam as.,
keluarnya asap tebal dan tiga gerhana; gerhana yang muncul di barat, timur
dan di negeri Arab dan akhirnya keluarlah api dari dalam perut bumi yang
menggiring manusia ke alam Mahsyar.” ( HR. Abu Daud, dalam buku Aunul
Ma’bud, Juz 11, hal. 426 )
8.
Keluarnya
binatang melata. Binatang ini dapat bercakap-cakap kepada
manusia dan menunjukkan kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat dekat. Adapun
firman Allah yang berkaitan dengan keluarnya binatang melata adalah :
#sŒÎ)ur
yìs%ur
ãAöqs)ø9$#
öNÍköŽn=tã
$oYô_t÷zr&
öNçlm;
Zp/!#yŠ
z`ÏiB
ÇÚö‘F{$#
óOßgãKÏk=s3è?
¨br&
}¨$¨Z9$#
(#qçR%x.
$uZÏG»tƒ$t«Î/
Ÿw
tbqãZÏ%qãƒ
ÇÑËÈ
Artinya : “Dan apabila Perkataan telah terucap pada
mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan
kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat
Kami” ( QS. An-Naml : 82 )[28]
9.
Munculnya api
yang menggiring manusia ke alam Mahsyar. Sebelum
terjadinya hari kiamat akan keluar kepada manusia api dari perut bumi, yang
akan menggiring mereka ke alam mahsyar.[29]
10. Dicabutnya ilmu, kebodohan yang merajalela,
hukum yang sudah diperjualbelikan, maraknya alat-alat musik, banyaknya orang
yang meminum khamar, para wanita menyukai wanita ( lesbian ), laki-laki
menyukai laki-laki ( homo ), persaingan mendirikan bangunan-bangunan tinggi,
masjid yang sudah dihias, anak-anak yang menjadi pemimpin, kutukan umat
sekarang terhadap umat terdahulu, dan banyaknya kekacauan, semua itu adalah
faktor-faktor peristiwa.[30]
Ini adalah tanda-tanda yang lebih awal muncul sebelum Kiamat terjadi.
D. Hikmah Beriman
Kepada Hari Akhir
Adapun hikmah beriman di hari akhir adalah :
1. Dengan
mengimani hari akhir, manusia akan senantiasa menjaga perilakunya, ia menyadari
bahwa seluruh amal perbuatan manusia akan diperhitungkan, walau sekecil apapun
akan mendapatkan balasannya. Kebaikan akan mendapatkan pahala dan keburukan
akan mendapatkan siksa.
2. Memperoleh
ketenangan dan ketentraman.
Menurut
ulama ahli sunnah wal jamaah, hikmah kenapa kiamat harus didahului dengan
tanda-tanda yang ditunjukkan kepada manusia, adalah agar mereka bangun dari
tidur dan sekaligus sebagai anjuran supaya mereka berhati-hati terhadap diri
sendiri dengan cara segera bertobat dan insaf. Dengan demikaian, mereka tidak
akan merasa kaget jika sewaktu-waktu datang kiamat. Ini artinya, setelah
melihat dengan jelas tanda-tanda kiamat, mereka harus mulai lebih intensif
memikirkan diri sendiri, menjaga jarak dari hal-hal yang bersifat duniawi, dan
senantiasa siap siaga menghadapi kiamat yang dijanjikan pasti akan tiba.[32]
IV.
ANALISIS
Hari
akhir atau hari kiamat pasti akan datang, namun mengenai kapan hal itu akan
terjadi tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. Ketika hari itu
terjadi, tidak akan ada satupun mahluk yang luput darinya. Kehidupan akhirat
itu kekal, dan didalamnya terdapat dimensi-dimensi kehidupan yang harus dilalui
oleh makhluk-Nya. Untuk orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, Allah akan
mempermudah jalannya menuju surga, dan untuk orang-orang yang musyrik pasti
akan mendapatkan balasan setimpal, dengan dimasukkan ke dalam neraka.
Apabila
hari akhir itu telah dekat, maka akan terlihat tanda-tandanya. Setidaknya
tanda-tanda yang sekarang sudah mulai terlihat adalah hukum yang sudah
diperjualbelikan, maraknya alat-alat musik, banyaknya orang yang meminum
khamar, para wanita menyukai wanita ( lesbian ), laki-laki menyukai laki-laki (
homo ), persaingan mendirikan bangunan-bangunan tinggi, masjid yang sudah
dihias dan maraknya kekacauan, kita patut waspada.
V.
KESIMPULAN
Kehidupan
akhirat itu kekal, sebelum menuju ke kehidupan yang kekal itu, kehidupan seluruh
makhluk di dunia ini akan mengalami kehancuran yaitu kiamat. Mengenai kapan
kiamat akan terjadi tidak ada satu pun orang yang mengetahuinya. Walaupun kita
tidak tahu kapan kiamat akan terjadi, tapi kita wajib untuk mempercayainya,
karena beriman kepada hari akhir adalah termasuk rukan iman.
Adapun
dimensi-dimensi kehidupan yang harus di lalui di akhirat adalah :
1. Yaumul
Ba’ats ( Hari Kebangkitan )
2. Yaumul
Mahsyar ( Hari Pengumpulan )
3. Yaumul
Hisab ( Hari Penghitungan Amal )
4. Yaumul
Mizan ( Hari Penimbangan )
5. Yaumul
Kitab ( Hari Penerimaan Buku Catatan Dosa dan Pahala )
6. Yaumash-Shiraath
( Hari Meniti Titian Shiraathal Mustaqim )
7. Yaumul
Jaza ( Hari Pembalasan )
Tanda-tanda
kiamat diantaranya adalah :
1. Keluarnya
kabut tebal.
2. Munculnya
Dajjal.
3. Turunnya
Isa bin Maryam as.
4. Ya’juj
dan Ma’juj.
5. Munculnya
Imam Al-Mahdi.
6. Terbitnya
matahari dari barat dan terbenam dari arah timur.
7. Tiga
gerhana yang muncul di barat, timur dan di negeri Arab.
8. Keluarnya
binatang melata.
9. Munculnya
api yang menggiring manusia ke alam Mahsyar.
10.
Dicabutnya ilmu,
kebodohan yang merajalela, hukum yang sudah diperjualbelikan, maraknya
alat-alat musik, banyaknya orang yang meminum khamar, para wanita menyukai
wanita ( lesbian ), laki-laki menyukai laki-laki ( homo ), persaingan
mendirikan bangunan-bangunan tinggi, masjid yang sudah dihias, anak-anak yang
menjadi pemimpin, kutukan umat sekarang terhadap umat terdahulu, dan banyaknya
kekacauan.
Hikmah
beriman kepada Hari Akhir diantaranya adalah :
1. Ketakwaan
dan keimanan kepada Allah SWT akan bertambah.
2. Memperoleh
ketenangan dan ketentraman.
3. Membenci perbuatan maksiat dengan rasa takut akan disiksa pada hari itu.
VI.
PENUTUP
Demikianlah
makalah ini dibuat, dan tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
pemakalah hanyalah manusia biasa yang kurang memahami permasalahan dan sering
melakukan kesalahan. Pemakalah sadar ini adalah merupakan proses dalam menempuh
pembelajaran, untuk itu pemakalah mengharapkan kritik serta saran yang bisa
membangun demi kesempurnaan makalah kami berikutnya. Harapan pemakalah semoga
makalah ini dapat dijadikan sebuah kontribusi yang berarti dalam proses belajar
kita bersama. Amiiin...
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. 1992. Tafsir
Al-Maraghi : 22. PT Karya Toha Putra : Semarang.
Al-Qurthuby, Imam. 2009. Rahasia,
Alam Akhirat & Kiamat. Akbar : Jakarta.
Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi.
2000. Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur. PT Pustaka Rizki Putra :
Semarang.
As-Suyuti, Jalaluddin. 2008. Sebab
Turunnya Ayat Al-Qur’an. Gema Insani : Depok.
Armansyah. 2008. Ramalan Imam Mahdi,
Akankah Ia Datang pada 2015 : Sebuah Jawaban untuk Jaber Bolushi. PT
Serambi Ilmu Semesta : Jakarta.
Jazuli, Ahzami Samiun. 2006. Kehidupan
Dalam Pandangan Al-Qur’an. Gema Insani : Depok.
Salamah, Abdul Baqi Ahmad Muhammad.
2010. Sudah Ada dan Pasti Akan Tiba. Firdaus : Jakarta.
Sani, Abdullah. 1974. Mahkamah Yaumil
Akhirat : digali dari Al-Qur’an. Bulan Bintang : Jakarta.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir
Al-Misbah : Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an. Lentera Hati : Jakarta.
Zaviera, Ferdinand. 2009. Kontroversi
Kiamat 2012. A’plus Books : Depok.
http://bolehjadikiamatsudahdekat.com/index.
Jum’at, 06/04/2012, 09.00 Wib.
http://zhuldyn.wordpress.com/materii-lain/agama/makna-beriman-kepada-hari-kiamat/
Jum’at, 06/04/2012, 09.12 Wib.
[1]
Ahzami Samiun Jazuli, Kehidupan dalam
Pandangan Al-Qur’an, ( Depok : Gema Insani, 2006 ), Hlm. 123
[2]
Ahzami Samiun Jazuli, Ibid, Hlm.
125
[3]
Dr. Ahzami Samiun Jazuli, Op.Cit, Hlm. 126
[4]
Ferdinand Zaviera, Kontroversi Kiamat 2012, ( Depok : A’plus Books, 2009
), hlm. 78
[5]
Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi : 22, ( Semarang : PT
Karya Toha Putra, 1992 ), Hlm.66
[6]
Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Ibid, Hlm. 68
[7]Ahmad
Mushthafa Al-Maraghi, Op.cit, Hlm. 69
[8]
M. Quraish Shihab, Tafsir Al – Misbah : pesan, kesan, dan keserasian al –
Qur’an, ( Jakarta : Lentera Hati, 2002 ), hlm. 577
[9]
Jalaluddin As-Suyuthi, Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, ( Depok : Gema
Insani, 2008 ), hlm. 476
[10]
M. Quraish Shihab, Ibid, hlm 578
[11] Ahzami Samiun Jazuli, Ibid, hlm. 318
[12]
Ahzami Samiun Jazuli, Ibid, Hlm. 319
[13]
Ahzami Samiun Jazuli, Op.Cit, Hlm. 321
[14]
Teungku Muhammad Hasbi ash – Shiddieqy, Tafsir Al –Qur’anul Majid An – Nuur,
( Semarang : PT Pustaka Rizki Putra, 2000 ), Hlm.557
[15]
Teungku Muhammad Hasbi ash – Shiddieqy, Ibid, Hlm. 559
[16]Teungku
Muhammad Hasbi ash – Shiddieqy , Op.Cit, Hlm.560
[17]
Imam Al-Qurthuby, Rahasia Kematian, Alam Akhirat & Kiamat, ( Jakarta
: Akbar, 2009 ), Hlm. 353
[18]
Abdullah Sani, Mahkamah Yaumil-Akhirat : Digali Dari Al-Qur’an, (
Jakarta : Bulan Bintang, 1974 ), Hlm. 6
[19]
Abdullah Sani, Ibid, Hlm.61
[20]
Abdullah Sani, Op.Cit, Hlm. 64
[21]
Abdul Baqi Ahmad Muhammad Salamah, Sudah Ada
dan Pasti Akan Tiba, ( Jakarta : Firdaus, 2010 ), Hlm. 81
[22]
Abdul Baqi Ahmad Muhammad Salamah, Ibid,Hlm. 92
[23]
Abdul Baqi Ahmad Muhammad Salamah, Ibid,Hlm. 162
[24]
Abdul Baqi Ahmad Muhammad Salamah, Ibid, Hlm. 187
[25]
Armasyah, Ramalan Imam Mahdi Akankah Ia datang Pada 2015 : Sebuah Jawaban
Untuk Jaber Bolushi, ( Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta, 2008 ), Hlm. 35
[26]
Armansyah, Ibid, Hlm. 105
[27]
http://bolehjadikiamatsudahdekat.com/index.
Jum’at, 06/04/2012, 09.00 Wib
[28]
Abdul Baqi Ahmad Muhammad Salamah, Op.cit, Hlm. 214
[29]
Abdul Baqi Ahmad Muhammad Salamah, Loc.cit, 232
[30]
Imam Al-Qurthuby, Ibid, Hlm. 681
[31] http://zhuldyn.wordpress.com/materii-lain/agama/makna-beriman-kepada-hari-kiamat/
Jum’at, 06/04/2012, 09.12 Wib
Las Vegas Casino - JSHub
BalasHapusLas Vegas 삼척 출장마사지 Casino. $45 (Was $̶2̶9̶) on Hotel 강원도 출장샵 Credit. Up to $1000 in Casino Credit. Check the 태백 출장마사지 room balance. Enter the amount you would like to receive within 30 경산 출장안마 days 평택 출장샵